Tapi waktu saya membuat rencana liburan ke India, dengan semangat saya langsung siapin 1 koper kosong khusus buat nampung buku. Oohh...I know for sure that the voracious reader in me that always get itchy would get a big nice scratch in India.
India emang terkenal dengan buku-buku murahnya, terutama textbook kuliah (apalagi textbook kedokteran). Jaman kuliah dulu, sebagai mahasiswa pecinta barang murah kualitas bagus
Makanya ketika tahu bakal ke Delhi yang adalah salah satu pusat buku di India, dengan semangat saya pun langsung cari info. Ada banyak toko buku dan beberapa book market di Delhi sebenarnya. Tapi karena keterbatasan waktu, saya cuma sempat singgah ke tiga tempat ini :
1. Darya Ganj
source |
Semua penjual akan menjajakan bukunya di trotoar, dan bisa kita liat sepanjang jalan
Lalu dengan semangat, saya pun mulai jabanin satu demi satu penjual bukunya. Sayang, antusiasme saya short-lived. Kenapa?
Jadi gini, sebelumnya saya sudah tahu kalo di Darya Ganj itu kebanyakan jual buku bekas. Dan saya gak masalah dengan itu. Malah saya excited banget karena dari info, harga buku second-nya rata-rata seperempat harga buku baru. Huaaa....asik banget!
Tapi ternyata, bukan cuma buku second yang ada di sini. Banyak buku bajakan, bahkan ada yang jual secondnya bajakan. Untunglah kemampuan pembajak di India belum secanggih di Indo, jadi lumayan gampang bedain mana bajakan, mana asli.
Dan kamu mesti pinter liat buku second juga. Banyak yang kondisinya gak bagus seperti halaman yang hilang, sobek ato cover yang terkoyak. Dan terutama, janganlah puas di penjual pertama yang kamu temui. Coba liat penjual lain. Karena bisa aja kamu nemu si A jual buku second dengan harga yang sama dengan si B yang jual buku baru.
Lalu, sebagian besar penjual buku di sana seenaknya campurin buku kuliah dengan novel fiksi. Yah rata-rata penjual mau bantuin kamu cari buku inceran sih, masalahnya customer kan bukan cuma kamu. Jadi bersiaplah untuk ubek-ubek sendirian.
Berhubung itu daerah terbuka, jadi hawanya sungguh PANAS. Dan percayalah, diterjang matahari nan garang di India sambil ubek-ubek nyari buku, belum lagi kadang musti rebutan dengan customer lain ditambah perang tawar harga sama penjualnya, bukanlah kombinasi yang nyaman untuk belanja.
source |
Jadi yah, kalo kamu mau ke Darya Ganj, please datanglah sepagi mungkin. Dan siapkan air mineral sebotol serta mental baja untuk nawar. Hati-hati, berhubung kamu turis harganya bisa naik menggila. Memang sih, harga yang mereka kasi masih lebih murah daripada harga pasaran dan sebagai orang Indo, saya udah girang aja dapat harga murah gitu. Tapi teteeepp, kudu nawar lagi.
Contohnya nih, waktu saya mau beli seri A Song of Ice & Fire. Harga resmi per bukunya 400 Rs (1 Rs = 200 IDR), saya dikasi harga 250 Rs (50rb). Saya girang dong. Di Jakarta mana dapat harga segitu untuk buku import ASOIF? Tapi temen saya yang orang India itu langsung bantu nawar dan akhirnya saya dikasi harga 100 Rs (20 IDR) per buku. However, saya gak beli banyak buku di sini. Cuma beli ASOIF dan dua buku terbitan BBC tentang sejarah kaum Sikh.
Oya, satu tips tambahan, kalo mau ke Darya Ganj jangan bawa apa-apa selain hp, dompet dan botol aqua. Kalo bisa malah cukup bawa duit aja, dompetnya ditinggal. Buat cewe : jangan bawa handbag deh, selain ribet juga rawan copet. Kecuali punya teman ato pendamping yang bisa disuruh jagain tas sementara kamu asik bongkar buku. Karena itu pula saya gak bisa foto sendiri situasi di sana dan akhirnya dibantu Om Google :'( . Kalo mau baca-baca lagi tentang Darya Ganj, bisa coba ke link ini dan link ini atau link ini.
2. Nai Sarak Road
source |
Hampir mirip dengan Darya Ganj, di sini juga sebuah jalan yang kiri kanannya penuh toko buku. Bedanya Nai Sarak buka di hari kerja (tutup di hari minggu karena para penjualnya ngampar di Darya Ganj) dan buku tidak dijajakan di trotoar, tapi dalam toko atau kios.
So yah...relatif lebih nyaman lah.
Dari info sih, Nai Sarak ini lebih dikenal sebagai pusatnya buku kuliah. Kalo kamu desperate nyari textbook, cobalah tengok Nai Sarak. Besar kemungkinan kamu bakal nemu textbook yang dimaksud di sana.
Dan waktu ke sana juga saya perhatiin sepanjang jalan kebanyakan sih toko yang jual buku kuliah. Malah ada toko yang spesifik menegaskan jual buku kuliah akunting atau hukum atau kedokteran. Tapi masih ada kok toko yang spesialis jual children book, second book bahkan ada juga toko yang jual semua jenis buku.
Lumayan gampang menentukan toko mana yang sesuai dengan kebutuhanmu di Nai Sarak, karena setiap toko punya papan nama yang merinci jenis buku yang dijual, dari etalasenya juga udah kelihatan.
source |
Anyhoo...berhubung auranya di sini mirip kayak Darya Ganj, jadi same rules applied.
You know : datang pagi sebelum ramai supaya enak nawar buku-nya, waspada copet jadi bawa barang seringkas mungkin, hati-hati sama buku palsu. Dan perhatiin juga, jangan sampe kamu beli buku palsu dengan harga baru.
Oya soal buku palsu ini, saya heran. Jadi saya perhatiin, kalo customernya orang India, si penjual jujur kasi harga buku palsu (paling mahal 100 Rs, setebal apapun itu), tapi kalo ke saya (turis) kok dikasi harga buku baru resmi ya? Jadi dia ngarepin saya tertipu beli buku bajakan dengan harga resmi. Emang dia kira saya gak bisa bedain mana buku palsu dan asli apa?
Hih! Sorry! Sebagai orang Indo, saya lebih terlatih bedain barang piracy dan genuine daripada situ. Huh! (eh mestinya gak usah bangga ya? XD).
So balik ke toko bukunya. Setelah singgah di beberapa toko (dan ilfil karena ditawarin buku palsu) juga liat-liat buku second, saya pun memilih belanja di Sagar Book Depot. Soalnya saya liat di situ lengkap : dari buku second sampe baru ada, semua bukunya asli dan shopkeepernya sangat membantu (penting banget ini!).
Dan di sinilah, saya menggila belanjanya (_ _"). Apa aja yang saya beli? Sila cek foto ini :
Untuk semua buku itu, saya habis sekitar 3000an Rs. Tentu itu setelah nawar lagi, kalo gak nawar entah deh habis berapa. Sebagai ilustrasi, ini saya tunjukkin ya :
1. Harry Potter boxset itu harga resminya 3300 Rs (sekitar 660 IDR). Saya dikasi diskon 30% jadi 2300 Rs (460 IDR) dan masih ditawar lagi jadi 1500 Rs.
2. Midnights Children itu mestinya 400 Rs, dikasi harga 300 Rs, harga akhir jadi 200 Rs
3. Fifty shades of grey boxset juga dari 1200 Rs jadi 700 Rs
4. Anna Karenina & Godfather yang tadinya 350 Rs jadi sekitar 175 Rs.
Yah saya masih bisa terus kasi list harga buku, tapi kamu sudah dapat gambarannya kan? Cobalah mulai tawar diskon 50%. Dan makin banyak beli, tentu diskonnya makin besar.
3. Jain Book Depot
source |
Jain Book ini sebenarnya nama salah satu penerbit lokal di India dan toko di Connaught Place ini salah satu outlet mereka. Biar gitu, yang dijual gak hanya buku-buku terbitan Jain kok. Dan toko ini punya gudang besar entah di mana. So kalo gak nemu buku yang kamu cari, tanya aja ke shopkeepernya. Mereka mau kok cariin ke gudangnya, biarpun kamu cuma nyari 1 buku aja.
Di Jain ini juga saya jadi ngeh kalo ternyata ada beberapa buku yang diterbitkan khusus untuk dijual di India dan harganya bisa lebih murah. Jadi gini, beberapa publisher internasional seperti Penguin, Random House dan Harper Books punya pabrik sendiri di India. Lalu tiga publisher itu mencetak buku yang khusus dijual di India dan buku yang untuk kualitas export (kertas putih). Nah buku yang khusus dijual di India ini lebih murah daripada yang export.
Sebagai contoh, The Book Thief-nya Markus Zusak dijual 2 versi di Jain Books ini. Ada versi terbitan Random House untuk export dengan harga 350 Rs (70 IDR) dan khusus untuk India yang harganya 200 Rs (40 IDR) saja.
Gimana taunya mana yang dipasarkan khusus India dan mana yang buat eksport? Gampang sih. Liat aja di backcover bukunya. Kalo khusus India, biasanya ditulis : "For sale in Indian subcontinent only". Ato kadang ditulis : "For sale in Indian, Pakistan, Nepal only". Untuk info lebih jauh tentang Jain, bisa dicek di web mereka.
Saya gak beli banyak buku di Jain, soalnya tujuan awal ke sini cuma cari textbook kuliah titipan adik saya. Itu pun cuma sekadar mampir sebelum ke bandara. Tapi tetap ya, kalo gak bawa pulang 1-2 buku rasanya ada yang kurang. Jadi saya beli 3 buku ini di Jain :
4. Sebenarnya selain tiga tempat di atas, masih banyaaakkk toko buku di Delhi. Dan banyak juga yang menjajakan bukunya di trotoar.
Nah sehubungan dengan itu, saya mo bilang aja kalo di seberangnya Jain Book Depot itu kan ada perempatan. Belok kanan dari perempatan itu, kamu bisa nemu penjual buku di trotoar ini (sayang saya gak sempat foto karena buru-buru). Saya liat sih koleksinya lumayan lengkap, bukunya asli (seenggaknya yang saya lihat) dan harganya diskon 10% dari harga di Jain. Malah kalo mau tawar, penjualnya bisa kasi diskon 25%-30%. So kalo kamu lagi ada di sekitar Connaught Place dan mau singgah beli buku, saran saya sih tengok ke penjual ini deh sebelum ke Jain Book Depot.
Yah hanya segitu sajalah book trip saya di Delhi. Sayang sih, saya cuma 2 hari di sana, jadi gak sempat datangin berbagai book store di Delhi. Kalo diliat dari list yang di link ini sih, sepertinya saya butuh waktu 1 minggu di Delhi, khusus buat trip ke book store-nya aja ^__^
(Dan saya juga butuh bagasi 50 kg dan cash yang buanyaakkk. Bikin ngiler semua sih) X).
Dan memang ya, India itu surganya book lover. Lucky them for that part. :)