Tuesday, November 8, 2011

Infinitely Yours

 Pengarang : Orizuka
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit  : 2011
Genre : Romantic Comedy
Jumlah Hlm : 304 hlm
Ukuran : 13 x 19 cm
ISBN : 979-780-508-5

Jingga, cewek yang ceria, dinamis dan bergaya kekanakan. Kalau hanya melihat dia secara tampilan luar saja, gak ada yang menyangka umurnya sudah 25 tahun. Jingga ngefans abis sama Korea, mulai dari makanan, budaya, musik, film bahkan sampai ke cowoknya. Ini adalah perjalanan Jingga yang kedua kalinya ke Korea. Agenda khususnya bertemu Yun Jae oppa, local tour guide waktu trip pertamanya ke Korea, si oppa ganteng yang ditaksir abis-abisan sama Jingga.

Tapi kayaknya, liburan kali ini gak bakal berjalan sesuai harapan Jingga. Waktu di bandara saja, dia sudah apes. PSPnya rusak karena terinjak oleh seorang bapak serius-nan-kaku-tapi-ganteng-kayak-Kang-Dong-Won. Bapak itu bernama Rayan, umurnya gak beda jauh dengan Jingga, dan ternyata dialah partner Jingga selama tour di Korea Selatan nanti (ini tour kok dengan seenaknya mempasang-pasangkan orang. Ugh...itu makanya saya paling emoh ikutan tour).

Rayan yang serius, kaku dan dingin, benci banget sama Korea. Alasan dia ke Korea hanyalah untuk bertemu Mariska, (mantan) pacarnya yang akan menikah dengan orang Korea. Dia ingin memastikan apakah Mariska benar serius mau menikah dengan orang lain. Dan Rayan makin jengkel waktu tahu partnernya selama tour adalah cewek berisik yang kebalikan banget sama dia.

Karena Rayan memang punya agenda sendiri, dia gak berminat patuh pada itinerary tour-nya. Dia mau jalan sendiri demi mencari Mariska. Jingga yang khawatir Rayan nyasar kalo pergi sendirian (ditambah emang si Jingga ini kepo) memutuskan untuk ikut menemani Rayan dalam mencari Mariska, walau pun tindakannya ini gak disetujui sama Yun Jae.

Pertemuan dengan Mariska ternyata berakhir mengecewakan buat Rayan. Untuk menghiburnya, Jingga mengajak (baca : memaksa) Rayan untuk ikutan dalam tur romantis Korea yang dirancangnya sendiri sekaligus menunjukkan sisi lain Korea. Lagian toh mereka juga sudah terpisah dari peserta rombongan tour yang lain (lengkapnya baca sendiri di buku ya). Maka dimulailah kebersamaan selama 5 hari itu.

Lima hari menjelajahi sudut-sudut romantis Korea Selatan. Lima hari melakukan hal-hal romantis ala Korea. Lima hari yang diisi tawa dan pertengkaran. Lima hari yang mengubah pandangan mereka terhadap satu sama lain. Dan lima hari yang membuat Jingga meragukan perasaannya ke Yun Jae.

Lalu saat Yun Jae yang sempurna itu menyatakan perasaannya ke Jingga, apa yang mesti Jingga lakukan? Bagaimana dengan Rayan yang juga mulai merasa tertarik pada Jingga? Haruskah dia mundur ato justru tetap maju?
Itulah cinta. Kita tak pernah tahu kapan dan kepada siapa dia akan jatuh...
Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? Apakah Tuhan campur tangan di dalamnya?
Kalau saya membaca buku ini 10 tahun yang lalu, mungkin saja saya bakal suka (ato malah suka banget) dengan buku ini.
Tapi membacanya sekarang, saat saya sudah banyak banget menonton drama seri asia dan bahkan mulai jenuh, yang terasa adalah : Bosan!!!

Semua hal dalam buku ini terlalu klise, terlalu khas drama korea (dan drama asia pada umumnya). Hampir semua unsur ada. Let's see : Couple yang menganut prinsip "opposite atrraction" dimana karakter cowoknya angkuh dan dewasa sedangkan karakter ceweknya ceria dan kekanakan namun pada akhirnya bisa mengubah si cowok? Check!
Pertemuan pertama yang terjadi secara kebetulan dan menimbulkan kesan buruk? Check!
Kejadian - kejadian kebetulan lainnya sampai ke pertemuan terakhir yang juga terjadi secara kebetulan? Adaa...
Menggalau di tepi sungai Han? Definitely!
Kehilangan dompet sampe kudu nginap di hotel murah dan terpaksa tidur sekamar? Terus akhirnya rebutan siapa yang tidur di tempat tidur? Check! Check!
Naik bus terus ketiduran di pundak cowok/ceweknya? Adaaa....
Dan masih banyak detail lainnya yang jadi panjang banget kalo mau disebutkan semuanya.

Tapi yang lebih mengganggu dari unsur-unsur Korea itu adalah ceritanya itu sendiri. Saya gak masalah dengan ide cerita yang standar. Saya selalu berpendapat nggak ada ide yang benar-benar baru saat ini, yang paling penting adalah modifikasi dan cara penyampaian cerita itu.
Dan disitulah masalahnya...
Sejak awal, seluruh “rute” cerita Infinitely Yours sudah ketahuan, buku ini tak menghadirkan satupun hal baru. Kisah tentang sepasang manusia berbeda kepribadian yang bertemu kala liburan dan kemudian saling tertarik sudah berkali-kali kita baca. Bahkan kehadiran orang ketiga pun sudah bisa diperkirakan.
Plot seperti ini sudah dipake belasan, puluhan dan mungkin ratusan drama atau film roman. Dan saya terus menunggu modifikasi atau twist atau kejutan atau apa pun itu yang akan membuat novel ini berbeda. Dan ternyata...gak ada! (-_-") Semuanya standar, semuanya tipikal. Dari awal sampai akhir semuanya sesuai dengan perkiraan saya.
"Kita terlalu mirip. Seperti medan magnet, kutub yang identik akan saling menolak satu sama lain"
-Mariska-
Bahkan karakter Jingga dan Rayan pun standar
Karakter Rayan ada di hampir semua drama korea. Pria yang galak, anti sosial dan workaholic tapi punya sisi rapuh dan lembut. Oh saya bisa menyebutkan beberapa karakter yang mirip Rayan : Young Jae-nya Full House, Shin di Princess Hours, Ki Joon-nya Lie To Me, dan yang lain-lain. Kalau ada 1 kelebihan Rayan, itu adalah kekukuhannya pada Indonesia :).

Dan Jingga? Sama aja... (?~?) Pasaran banget!
Jangan salah, saya suka kok karakter cewek-ceria-pecicilan dan sedikit gengges seperti Yoo Rin di My Girl, Chae Gyung-nya Princess Hours dan Ji Eun-nya Full House. Dan saya belum jenuh dengan karakter seperti ini.
Tapi karakter Jingga terasa membosankan buat saya. See...tiga karakter yang saya sebutkan di atas, walau pun setipe tapi punya keunikannya sendiri, sementara Jingga gak punya. Semua karakter Jingga ada di banyak drama lain. But there's none of her character that you can't found on another charas. Bagi saya, Jingga tidak terasa 'hidup'. Dia hanyalah copycat yang tak punya karakter sendiri.
Eh maaf, saya lupa klo Jingga punya keunikan yang justru terasa konyol, yaitu : punya ilusi kelewat manis tentang Korea dan pria-nya. It's fine to have that kind of ilusion if she's still a teenager, but completely different case if she's an adult. That makes her look silly and ridiculous.

Saya juga menyayangkan tokoh Yun Jae tidak berperan penting di sini. Dia cuma jadi karakter pemanis saja. Bahkan Orizuka gak berusaha memberikan gambaran hubungan Jingga dan Yun Jae di masa lalu, yang membuat pembaca maklum ketika tiba-tiba Yun Jae menyatakan perasaannya pada Jingga.
Padahal saya berharap Yun Jae bisa jadi salah satu twist di buku ini. Tapi, daripada mengembangkan peran Yun Jae, Orizuka lebih memilih menggambarkan Korea dengan detail. Agak terlalu detail malah, sampai membahas jurusan bus segala. Padahal kalo butuh informasi tentang Korea sampai sedetail itu, mendingan saya baca buku travel sekalian deh ;p.
"Karena semuanya cuma momen. Aku sedang patah hati, dan kamu datang pada saat yang tidak tepat. perasaan apa pun yang pernah kita miliki itu cuma yah...momen"
-Narayan Sadewa-
Saya sudah lama tahu tentang Orizuka. Saya salut padanya, menelurkan 13 novel dalam jangka waktu 6 tahun bukanlah hal yang remeh. Novelis sekelas Clara Ng atau Dewi Lestari saja perlu waktu 1 tahun untuk menghasilkan 1 novel. Karenanya wajar saja kalau saya punya ekspektasi tinggi dan jadi penasaran untuk membaca novelnya.

Infinitely Yours adalah percobaan pertama. And I'm disappointed despite its high rating on goodreads. Kayaknya sih saya masih akan mencoba baca karya Orizuka yang lainnya. Saya penasaran dengan Our Story dan Summer Breeze yang best seller itu; namun kali ini saya gak akan berharap ketinggian lagi.
"Dongeng seharusnya tetap menjadi dongeng"
Seperti yang saya sebutkan di atas, selain modifikasi, yang juga penting adalah penyampaian cerita. Sebagai penulis yang sudah menghasilkan 13 novel sudah pasti Orizuka tidak bermasalah dalam hal pemilihan diksi dan teknik bercerita. Bagus memang, tapi tidak istimewa (_ _") .
Ada beberapa penulis yang bukunya saya koleksi walau pun saya tidak suka dengan tema ceritanya. Buku yag ide ceritanya -sumpah- standar banget dan waktu baca berasa pengen saya skip aja, tapi pada akhirnya saya bisa tahan membaca secara runut  karena saya suka pada rangkaian katanya yang cerdas. Saya bahkan rela mengumpulkan bukunya karena saya ingin belajar menjalin kata seindah itu. Sitta Karina adalah salah satu contohnya.
Ada pula kategori penulis seperti Donny Dhirgantoro yang juga saya koleksi bukunya walau pun rangkaian katanya sederhana saja; alasan saya mengumpulkan bukunya karena saya suka dengan ide cerita dan bahasanya yang mengalir (dan lebih banyak buku yang masuk di kategori kedua ini).
Dan, setidaknya bagi saya, Infinitely Yours tidak masuk dalam 2 kategori itu :)
"Love is one heavy word"
-Rayan-
 Secara fisik, buku ini punya tampilan yang menarik. Kertas berkualitas bagus, ilustrasi yang cute di dalamnya dan cover yang cantik. Malah cover inilah yang membuat saya ngeh dengan keberadaan buku ini di antara deretan buku baru lainnya. Namun walau covernya bagus, tapi kurang menggambarkan isi cerita. Yah khasnya Gagas sih memang, yang juara dalam menyuguhkan cover cantik tapi tidak berhubungan dengan cerita. Buat saya sih gak masalah. Saya tetap suka covernya :).

Kesimpulannya...
Infinitely Yours bukan novel yang jelek kok; it's just not my cup of tea. Karena itu saya memberi rating 2 bintang (sesuai dengan rating goodreads yang artinya : it was ok) ditambah 1/2 bintang lagi untuk fisiknya yang menarik.

 PS : Saya masih penasaran, Orizuka memberi judul Infintely Yours memang dengan maksud menyamakan tagline pariwisata Seoul ato cuma kebetulan?

7 comments:

  1. wah nggak terlalu suka ya? padahal ini masuk wish listku loh, ada rencana untuk di swap? :)

    ReplyDelete
  2. wakakkaka.. ngakak deh baca reviewmu! Kereeeennn.. ternyata ngga cuman saya aja yang berpendapat bahwa buku ini so-so banget. Makanya sempet heran kok banyak juga yang suka sama buku ini, bahkan katanya sempet nongkrong di rak bestseller di salah satu toko buku.

    Well, seneng juga ada temennya.
    salam kenal :)

    http://bukunyasapu.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. Upsss
    Typo

    http://bukunyasapi.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. @Ana : hi...salam kenal. Senang ketemu orang yang 1 selera tentang buku ini.
    Btw...blog buku sapi-nya bagus. Design yg cute dan review yg berisi.
    Hais...jadi minder sama review2ku. >_<

    ReplyDelete
  5. Summer Breeze? Hmmm.. So-so sih menurutku. Terlalu ketebak banget alur ceritanya *tipe orang yang mau plotnya unpredictable*
    Hehehehehehe..

    ReplyDelete
  6. @phie : errr....jadi bukan Summer Breeze ya? Yg bagus apa dong? Fate katanya juga bagus ya?

    ReplyDelete